Angket, atau yang lebih dikenal dengan kuesioner, merupakan salah satu instrumen penting dalam dunia penelitian. Angket tertutup adalah salah satu jenis angket yang sering digunakan oleh para peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai angket tertutup, mulai dari definisi, jenis-jenis, manfaat, serta langkah-langkah penyusunannya.
Definisi Angket Tertutup
Angket tertutup (closed-ended questionnaire) adalah jenis angket di mana peneliti telah menyediakan pilihan jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Responden tidak dapat memberikan jawaban secara bebas, melainkan hanya dapat memilih dari alternatif jawaban yang telah disediakan. Contoh jawaban dalam angket tertutup antara lain “Ya”, “Tidak”, “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, “Sangat Tidak Setuju”, dan lain-lain.
Angket tertutup berbeda dengan angket terbuka (open-ended questionnaire), di mana responden dapat memberikan jawaban secara bebas dan tidak terbatas. Pada angket terbuka, responden dapat mengungkapkan pendapat, pemikiran, atau pengalamannya tanpa dibatasi oleh pilihan jawaban yang disediakan.
Jenis-Jenis Angket Tertutup
Selain dibedakan berdasarkan sifat pertanyaannya (terbuka atau tertutup), angket juga dapat dibedakan berdasarkan bentuk atau formatnya. Berikut adalah beberapa jenis angket tertutup berdasarkan bentuknya:
1. Kuesioner Pilihan Ganda
Kuesioner pilihan ganda adalah angket tertutup yang menyediakan beberapa alternatif jawaban, dan responden diminta untuk memilih satu jawaban yang paling sesuai. Contoh pertanyaan dalam kuesioner pilihan ganda adalah “Apakah Anda sering mengonsumsi buah-buahan?”, dengan pilihan jawaban “Sangat Sering”, “Sering”, “Kadang-kadang”, “Jarang”, “Tidak Pernah”.
2. Kuesioner Checklist
Kuesioner checklist adalah angket tertutup yang meminta responden untuk memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang sesuai. Contoh pertanyaan dalam kuesioner checklist adalah “Aktivitas apa saja yang Anda lakukan dalam seminggu terakhir?”, dengan pilihan jawaban yang dapat dipilih responden seperti “Olahraga”, “Membaca buku”, “Menonton TV”, “Bermain game”, dan lain-lain.
3. Kuesioner Skala Likert
Kuesioner skala Likert adalah angket tertutup yang menyediakan pilihan jawaban dalam bentuk skala. Responden diminta untuk memilih salah satu pilihan yang paling sesuai dengan pendapatnya. Contoh pertanyaan dalam kuesioner skala Likert adalah “Seberapa puas Anda dengan layanan kami?”, dengan pilihan jawaban “Sangat Puas”, “Puas”, “Cukup Puas”, “Tidak Puas”, “Sangat Tidak Puas”.
Manfaat Angket Tertutup
Angket tertutup memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
1. Memudahkan Pengolahan Data
Karena responden hanya dapat memilih dari alternatif jawaban yang disediakan, pengolahan data angket tertutup menjadi lebih mudah dan cepat. Data dapat dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung frekuensi atau persentase dari masing-masing pilihan jawaban.
2. Meningkatkan Objektivitas
Angket tertutup dapat meningkatkan objektivitas data karena responden tidak dapat memberikan jawaban yang terlalu subjektif atau bias. Pilihan jawaban yang disediakan membatasi responden untuk memberikan pendapat yang menyimpang dari konteks pertanyaan.
3. Memudahkan Responden
Responden tidak perlu bersusah payah memikirkan dan menuliskan jawaban secara terbuka. Mereka cukup memilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia, sehingga lebih praktis dan efisien.
4. Memungkinkan Pengumpulan Data dari Banyak Responden
Angket tertutup memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar. Responden dapat mengisi angket secara mandiri tanpa harus bertatap muka dengan peneliti.
Langkah-Langkah Penyusunan Angket Tertutup
Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun angket tertutup:
1. Menentukan Tujuan Penelitian
Langkah pertama adalah menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Tujuan ini akan menjadi dasar dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam angket.
2. Menyusun Kisi-Kisi Angket
Kisi-kisi angket berisi daftar topik atau variabel yang akan diukur melalui angket. Kisi-kisi ini akan membantu peneliti dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
3. Menyusun Pertanyaan
Setelah menyusun kisi-kisi, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan angket. Pertanyaan harus jelas, tidak ambigu, dan sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti juga harus menyediakan alternatif jawaban yang relevan.
4. Menguji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum digunakan, angket tertutup harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji validitas bertujuan untuk memastikan bahwa angket benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Sementara uji reliabilitas bertujuan untuk memastikan konsistensi hasil pengukuran.
5. Memperbaiki Angket
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, peneliti dapat memperbaiki atau merevisi pertanyaan-pertanyaan yang kurang valid atau reliabel.
6. Mencetak dan Mendistribusikan Angket
Setelah angket dinyatakan valid dan reliabel, langkah terakhir adalah mencetak angket dan mendistribusikannya kepada responden.
Contoh Angket Tertutup
Berikut adalah contoh angket tertutup yang dapat digunakan dalam penelitian:
Contoh 1: Angket Kepuasan Pelanggan
Pertanyaan: Seberapa puas Anda dengan layanan kami?
- Sangat Puas
- Puas
- Cukup Puas
- Tidak Puas
- Sangat Tidak Puas
Contoh 2: Angket Gaya Hidup Sehat
Pertanyaan: Aktivitas apa saja yang Anda lakukan dalam seminggu terakhir?
- Olahraga
- Membaca buku
- Menonton TV
- Bermain game
- Memasak
Kesimpulan
Angket tertutup merupakan salah satu jenis angket yang sering digunakan dalam penelitian. Angket tertutup memiliki beberapa manfaat, seperti memudahkan pengolahan data, meningkatkan objektivitas, memudahkan responden, dan memungkinkan pengumpulan data dari banyak responden. Dalam menyusun angket tertutup, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan, mulai dari menentukan tujuan penelitian, menyusun kisi-kisi, menyusun pertanyaan, menguji validitas dan reliabilitas, memperbaiki angket, serta mencetak dan mendistribusikannya. Dengan memahami konsep angket tertutup, diharapkan para peneliti dapat merancang instrumen penelitian yang lebih efektif dan efisien.