Memasuki era digital yang semakin maju, teknologi yang memudahkan kehidupan manusia semakin banyak bermunculan. Salah satu teknologi yang sering didengar adalah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dengan menggunakan teknologi pintar ini, berbagai hal yang berhubungan dengan sistem operasional perusahaan beralih ke otomasi khusus yang lebih canggih dan cepat.
Apa Itu Automasi?
Automasi berasal dari kata otomatisasi yang berarti sebuah cara pengerjaan tanpa perlu banyak sumber daya manusia dengan proses yang lebih cepat, produktif, efisien, dan juga minim error. Banyak ditemukan di berbagai bidang kehidupan, automasi dapat dilakukan dengan mengaplikasikan berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti listrik dan elektronik, komputer, hidrolik, dan juga mekanik.
Tidak jarang penggabungan berbagai macam bidang ini pun biasanya bekerja secara bersamaan untuk memaksimalkan optimasi. Sebagian besar automasi ditemukan pada pengerjaan yang membutuhkan sistem canggih dan kompleks dalam prosesnya, seperti pada kendaraan transportasi, pabrik, dan bank.
Dalam beberapa dekade terakhir, automasi telah banyak digunakan untuk meningkatkan proses produksi untuk barang dan jasa. Awalnya, automasi ini digunakan untuk membuat mesin produksi otomatis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dan mempersingkat waktu pekerjaan. Sehingga pada zaman modern ini, tujuan tersebut tetap ada dan tentunya dengan teknologi yang lebih canggih.
Jenis-Jenis Automasi
Berdasarkan jenisnya, automasi dibagi menjadi tiga, yaitu automasi tetap, automasi fleksibel, dan juga automasi yang dapat diprogram.
1. Automasi Tetap
Automasi tetap adalah otomasi yang sudah memiliki rangkaian urutan yang jarang terjadi perubahan untuk meningkatkan hasil produksi. Mesin sudah diprogram untuk menghasilkan produk tertentu atau menyelesaikan proses produksi yang sudah khusus dibuat. Contoh umumnya adalah jalur perakitan dalam jumlah besar yang terus-menerus dibuat.
2. Automasi yang Dapat Diprogram
Menggunakan pemrograman untuk konfigurasi mesin, automasi dapat diprogram dan memiliki komponen otomatis yang bisa diatur sesuai kebutuhan proses produksi. Jika ingin memprogram ulang konfigurasi yang sudah ada, akan butuh waktu lebih lama karena perintah baru harus diunggah dan ada kemungkinan beberapa komponen perlu diganti juga. Contohnya adalah mesin pemasangan baut otomatis yang diprogram berdasarkan model produk tertentu.
3. Automasi Fleksibel
Mirip dengan otomasi program, automasi fleksibel dikendalikan oleh komputer dengan perubahan parameter sesuai dengan produk yang dibuat. Dengan kode instruksi tertentu, mesin akan menjalankan sesuai perintah yang dibutuhkan. Contoh umumnya adalah mesin CNC (Computer Numerical Control) yang akan memberikan output sesuai kode numerik yang dimasukkan.
Manfaat Automasi
Kelebihan optimasi adalah untuk meningkatkan produktivitas, menghemat biaya tenaga kerja, sampai meminimalisir kesalahan. Berikut pemaparannya:
Meningkatkan Produktivitas
Misalnya, dalam pemasangan mesin ke dalam kerangka mobil secara manual bisa membutuhkan waktu 2 hari per mobil. Jika terjadi kesalahan, maka waktu yang dibutuhkan akan lebih lama, sehingga produk yang dibuat akan mundur dari jadwal yang sudah ditentukan. Artinya, dengan otomasi ini, tingkat error yang muncul lebih sedikit, dengan kualitas dan jumlah produk yang meningkat.
Kemudian, pada waktu yang sama dalam pemasangan mesin tersebut, jika tidak ada kesalahan yang terjadi, maka jumlah produksi akan meningkat. Peningkatan jumlah produksi juga berarti akan menghasilkan keuntungan untuk perusahaan.
Menghemat Biaya Tenaga Kerja
Perusahaan bisa mengurangi alokasi dana yang dibutuhkan untuk menggaji tenaga kerja. Hal ini juga bisa membantu dalam masalah keamanan yang muncul, dan juga berbagai biaya yang berhubungan dengan karyawan seperti cuti, sakit, dan lain-lain.
Meminimalisir Kesalahan
Dengan otomasi, tingkat error yang muncul lebih sedikit, dengan kualitas dan jumlah produk yang meningkat. Misalnya, dalam pemasangan mesin ke dalam kerangka mobil secara manual bisa membutuhkan waktu 2 hari per mobil. Jika terjadi kesalahan, maka waktu yang dibutuhkan akan lebih lama, sehingga produk yang dibuat akan mundur dari jadwal yang sudah ditentukan.
Kekurangan Automasi
Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, ternyata automasi juga memiliki kekurangan, yaitu modal awal yang cukup besar, biaya perawatan khusus, dan juga polusi yang meningkat.
Modal Awal yang Besar
Menggunakan otomasi membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan waktu yang sebentar. Peralatan yang diperlukan terkadang perlu desain khusus dan juga spesifikasi tertentu, yang kadang harganya bisa mencapai milyaran rupiah.
Biaya Perawatan Tinggi
Dibandingkan dengan menggunakan mesin manual, menggunakan otomasi perlu biaya perawatan yang cukup mahal. Karena banyaknya suku cadang khusus yang harus sesuai dengan berbagai tipe mesin, membuat harganya lebih mahal daripada suku cadang mesin manual.
Meningkatkan Polusi
Layaknya mesin pabrik pada umumnya, mesin yang menggunakan otomasi juga menggunakan bahan kimia dan gas. Semakin banyak mesin yang ada, semakin tinggi pula tingkat polusi pada lingkungan kerja.
Contoh Penerapan Automasi di Berbagai Industri
Pengaplikasian otomasi memang banyak di kehidupan sehari-hari. Berbagai contoh otomasi adalah dalam bidang otomotif, konstruksi, layanan makanan, warehouse, dan juga retail.
Industri Otomotif
Industri otomotif sudah tidak asing dalam sistem otomasi. Tingginya permintaan pembuatan mobil dengan harga yang murah, diperlukan proses yang lebih cepat. Sudah banyak pabrik yang menggunakan 3D printer untuk membuat kerangka mobil, dan juga robot-robot untuk membantu proses pemotongan dan pemindahan suku cadang.
Industri Konstruksi
Perancangan dan pembangunan struktur yang berupa bangunan, jembatan, dan jalan, membutuhkan ketelitian dan pemrograman otomasi untuk mengurangi kesalahan fatal. Perencanaan konstruksi bangunan mulai dari perhitungan sampai 3D printing dari batu bata, semua memungkinkan menggunakan otomasi.
Industri Layanan Makanan
Melewati masa pandemi, mengurangi kontak fisik di area umum sudah menjadi hal yang lumrah, terutama pada layanan makanan. Otomasi dapat mengurangi kontaminasi makanan yang mungkin terjadi, dan juga mempercepat proses pesanan dengan lebih teliti. Beberapa kiosk mulai bermunculan di restoran cepat saji dan juga kedai minuman.
Industri Gudang (Warehouse)
Otomasi juga terjadi jika berjualan dalam skala besar hingga memerlukan sebuah gudang atau warehouse sebagai penyimpanan. Otomasi ini digunakan untuk mengatur, mengidentifikasi, dan juga mengangkut barang-barang dalam jumlah banyak sekaligus di dalam gudang. Bahkan, ada juga yang menggunakan otomasi untuk mengidentifikasi stok barang dan kapan waktu yang dibutuhkan untuk stok ulang.
Industri Ritel
Di beberapa toko pun juga mulai menerapkan otomasi untuk kemudahan berbelanja. Dari sisi konsumen, kasir otomatis bisa langsung memindai produk yang dibeli hanya dengan meletakkan produk di atas counter dan juga sistem self-checkout untuk swalayan. Sedangkan bagi pemilik usaha, otomasi ini berguna untuk laporan penjualan, manajemen inventaris, pemenuhan pesanan sampai mengatur diskon dengan mudah.
Contoh Penerapan Otomasi di Ritel: Vending Machine
Salah satu penerapan otomasi pada ritel adalah vending machine yang menggunakan sistem manajemen online atau Cloud management system yang dapat diakses dari jauh. Smartven memiliki Cloud Management System dimana para pemilik vending machine bisa mengecek laporan penjualan, jumlah stok, dan juga mengatur produk diskon secara otomatis.
Kesimpulan
Automasi merupakan teknologi terbaru yang mampu memberikan kemudahan dan meningkatkan efektivitas di segala bidang. Keberadaan teknologi automasi sangat memberikan manfaat baik dari segi owner bisnis dan juga tenaga kerja.
Namun, penting diperhatikan bahwa penerapan teknologi automasi harus betul-betul diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan perlu dipertimbangkan baik buruknya. Dengan penerapan teknologi automasi yang tepat, barulah teknologi ini memberikan dampak yang besar untuk bisnis dan masyarakat.