Berikut Penyakit yang Terpaut Kromosom Tubuh

Berikut Penyakit yang Terpaut Kromosom Tubuh

Daftar Isi

  1. Pengertian Penyakit Terpaut Kromosom
  2. Penyakit Autosom Dominan
  3. Penyakit Autosom Resesif
  4. Contoh Penyakit Terpaut Kromosom
  5. Gejala Penyakit Terpaut Kromosom
  6. Penyebab Penyakit Terpaut Kromosom
  7. Diagnosis Penyakit Terpaut Kromosom
  8. Pengobatan Penyakit Terpaut Kromosom
  9. Pencegahan Penyakit Terpaut Kromosom
  10. Kesimpulan

Pengertian Penyakit Terpaut Kromosom

Penyakit terpaut kromosom adalah kondisi medis yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Penyakit ini terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi pada gen atau kromosom di dalam tubuh. Kromosom adalah struktur di dalam sel yang membawa informasi genetik, termasuk sifat-sifat yang dapat diwariskan.

Penyakit terpaut kromosom dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu penyakit autosom dominan dan penyakit autosom resesif. Autosom adalah kromosom tubuh yang berjumlah 22 pasang pada manusia, tidak termasuk kromosom seks (X dan Y).

Penyakit Autosom Dominan

Penyakit autosom dominan adalah kelainan genetik yang terjadi hanya dalam satu salinan gen yang bermutasi. Artinya, jika seseorang mewarisi satu gen yang cacat dari salah satu orang tuanya, maka ia akan mengalami gejala penyakit tersebut.

Ciri-ciri penyakit autosom dominan adalah:

  • Hanya membutuhkan satu salinan gen yang cacat untuk menyebabkan penyakit muncul.
  • Dapat diturunkan kepada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.
  • Tidak ada pembawa sifat (carrier) karena gen cacat langsung diekspresikan.

Contoh penyakit autosom dominan antara lain:

  • Polidaktili (jari tangan atau kaki lebih dari normal)
  • Thalasemia
  • Akondroplasia (kerdil)
  • Retinal aplasia (kebutaan)
  • Sindrom Marfan (gangguan jaringan ikat)
  • Neurofibromatosis (tumor saraf)
  • Sindrom Huntington (gangguan saraf)

Penyakit Autosom Resesif

Penyakit autosom resesif adalah kelainan genetik yang membutuhkan dua salinan gen yang bermutasi untuk menyebabkan penyakit muncul. Artinya, seseorang harus mewarisi gen cacat dari kedua orang tuanya agar mengalami gejala penyakit.

Ciri-ciri penyakit autosom resesif adalah:

  • Membutuhkan dua salinan gen yang cacat untuk menyebabkan penyakit muncul.
  • Dapat diturunkan kepada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.
  • Dapat memiliki pembawa sifat (carrier) jika hanya memiliki satu salinan gen cacat.

Contoh penyakit autosom resesif antara lain:

  • Albinisme
  • Penyakit Tay-Sachs
  • Fibrosis kistik
  • Fenilketonuria
  • Anemia sel sabit
  • Ataksia Friedreich

Contoh Penyakit Terpaut Kromosom

Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang terpaut dengan kromosom tubuh:

Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan darah turunan yang mengganggu kemampuan pembekuan darah. Penyakit ini diturunkan melalui kromosom X. Penderita hemofilia akan mengalami kesulitan dalam menghentikan pendarahan akibat luka kecil.

Buta Warna

Buta warna atau color vision deficiency adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan karena terkait dengan kromosom X.

Hipertrikosis

Hipertrikosis adalah kondisi di mana seseorang memiliki pertumbuhan rambut yang berlebihan di seluruh tubuh. Penyakit ini dapat diturunkan secara genetik melalui kromosom autosom.

Down Syndrome

Down syndrome atau sindrom Down adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya ekstra salinan kromosom 21. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan kognitif dan perkembangan fisik.

Sindrom Klinefelter

Sindrom Klinefelter terjadi ketika bayi laki-laki memiliki satu atau lebih kromosom X tambahan. Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan motorik, bahasa, perilaku, dan kemampuan belajar.

Sindrom Turner

Sindrom Turner terjadi ketika sebagian atau seluruh kromosom X hilang pada perempuan. Penyakit ini dapat mempengaruhi penglihatan, pendengaran, dan kesuburan.

Gejala Penyakit Terpaut Kromosom

Gejala penyakit terpaut kromosom dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa gejala umum yang dapat muncul antara lain:

  • Gangguan fisik, seperti kelainan bentuk tubuh, pertumbuhan yang terhambat, atau kelainan pada organ tertentu.
  • Gangguan kognitif dan perilaku, seperti kesulitan belajar, perubahan kepribadian, atau gangguan mental.
  • Masalah pada sistem tubuh tertentu, seperti gangguan pembekuan darah, masalah pada sistem pernapasan, atau masalah pada sistem pencernaan.
  • Sensitivitas terhadap cahaya atau kondisi lingkungan tertentu.

Penyebab Penyakit Terpaut Kromosom

Penyakit terpaut kromosom disebabkan oleh adanya mutasi atau perubahan pada gen atau kromosom di dalam tubuh. Mutasi ini dapat terjadi secara spontan atau diwariskan dari orang tua. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mutasi gen atau kromosom antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit terpaut kromosom.
  • Paparan terhadap radiasi atau bahan kimia berbahaya selama kehamilan.
  • Usia orang tua yang lebih tua saat pembuahan.
  • Kondisi medis tertentu pada ibu selama kehamilan.

Diagnosis Penyakit Terpaut Kromosom

Untuk mendiagnosis penyakit terpaut kromosom, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:

  • Tes genetik, seperti analisis kromosom, sekuensing DNA, atau tes mutasi gen.
  • Pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala atau ciri-ciri klinis penyakit.
  • Pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, pencitraan medis, atau tes fungsi organ.
  • Riwayat keluarga untuk mengetahui ada tidaknya penyakit terpaut kromosom yang diturunkan.

Pengobatan Penyakit Terpaut Kromosom

Pengobatan untuk penyakit terpaut kromosom bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa pendekatan pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Terapi penggantian atau suplementasi, seperti pemberian faktor pembekuan darah pada hemofilia.
  • Terapi pengelolaan gejala, seperti penggunaan alat bantu penglihatan pada buta warna.
  • Terapi rehabilitasi, seperti fisioterapi atau terapi wicara untuk membantu perkembangan fisik dan kognitif.
  • Terapi gen atau terapi sel punca untuk memperbaiki mutasi genetik.
  • Konseling genetik untuk membantu memahami risiko dan opsi pencegahan.

Pencegahan Penyakit Terpaut Kromosom

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit terpaut kromosom antara lain:

  • Melakukan pemeriksaan genetik sebelum menikah atau sebelum hamil untuk mengetahui risiko penyakit keturunan.
  • Menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin, termasuk tes skrining prenatal untuk mendeteksi kelainan genetik pada janin.
  • Menerapkan gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menghindari paparan zat berbahaya.
  • Mengikuti konseling genetik untuk memahami risiko, opsi pencegahan, dan pengambilan keputusan yang tepat.
  • Mempertimbangkan opsi reproduksi alternatif, seperti adopsi atau penggunaan donor, jika ada risiko tinggi penyakit keturunan.

Kesimpulan

Penyakit terpaut kromosom adalah kondisi medis yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Penyakit ini disebabkan oleh adanya mutasi atau perubahan pada gen atau kromosom di dalam tubuh. Penyakit terpaut kromosom dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu penyakit autosom dominan dan penyakit autosom resesif.

Beberapa contoh penyakit terpaut kromosom yang perlu diketahui adalah hemofilia, buta warna, hipertrikosis, Down syndrome, sindrom Klinefelter, dan sindrom Turner. Gejala penyakit terpaut kromosom dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya, mulai dari gangguan fisik, kognitif, perilaku, hingga masalah pada sistem tubuh tertentu.

Untuk mencegah penyakit terpaut kromosom, langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain melakukan pemeriksaan genetik sebelum menikah atau hamil, menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin, menerapkan gaya hidup sehat, dan mengikuti konseling genetik. Dengan pemahaman yang baik dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko penyakit terpaut kromosom dapat diminimalkan.

By Tyson